KETERHUBUNGAN SENSOR INDRA ANAK DENGAN ELEMEN ARSITEKTURAL TAMAN LALU LINTAS ADE IRMA SURYANI NASUTION

Penulis

  • Hera Octavia Koestantijo ; Roni Sugiarto

DOI:

https://doi.org/10.26593/risa.v4i02.3804.173-189

Abstrak

Abstrak- Ruang publik memegang peranan penting bagi suatu wilayah. Sebagai wadah aktivitas komunal, ruang publik perlu diintegrasikan pada perancangan kota secara menyeluruh. Sayangnya, para arsitek dan perancang kota sering melupakan bahwa subjek pengguna ruang publik tidak hanya orang dewasa. Anak-anak juga memerlukan adanya ruang publik sebagai tempat mereka untuk tumbuh dan berkembang. Proses perkembangan awal manusia atau lebih dikenal sebagai fase kanak-kanak perlu diakomodasi oleh wadah yang memadai, salah satu caranya adalah dengan perancangan area publik yang ramah anak. Area publik anak perlu menumbuhkan minat anak dalam mengenal lingkungan tanpa melupakan pengalaman yang menyenangkan selama berkegiatan di dalamnya. Area bermain dianggap sebagai bentuk ruang publik yang baik untuk anak-anak, terutama dalam tahapan pengenalan interaksi sosial serta stimulasi sensor indra. Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh peran sensor indra, terutama indra peraba dan penglihatan. Dua hal ini menjadi titik fokus penelitian penyesuaian anak dengan elemen arsitektural ruang publik ramah anak.

Pada lingkup Bandung, Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution merupakan salah satu ruang publik ramah anak yang terletak di tengah kota dan kerap kali ramai dikunjungi keluarga serta anak-anak. Pada tahun 2017 silam, taman ini mengalami revitalisasi besar oleh Labo+ Architecture and Design yang menajamkan kembali visi Yayasan Taman Lalu Lintas mengenai edukasi pejalan kaki dan pengendara. Ruang publik ramah anak ini menjadi elemen kota yang penting untuk dibahas dan diteliti lebih lanjut. Penelitian dilakukan dengan mendata karakteristik material area bermain anak, kemudian dilanjutkan dengan analisis perilaku dan preferensi anak-anak. Teknik observasi dipilih dalam proses penelitian, dengan jumlah sampel 30 balita dan atau anak-anak.

Proses pembelajaran anak berlangsung pada area bermain. Pengalaman anak dalam mempelajari lingkungannya sangat dipengaruhi oleh penampilan visual serta bentuk dan tekstur material sarana bermain yang tersedia. Stimulus lingkungan fisik baik alami maupun buatan rupanya sangat berpengaruh pada respon anak-anak yang terlihat dari ekspresi wajah. Rupanya, pengalaman bermain pada Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution meninggalkan kesan yang positif pada anak-anak yang datang.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-03-21