KAJIAN EKOLOGIS DALAM DESAIN ARSITEKTUR Objek studi : Rumah Tinggal di Jalan Metro Alam 11/17 Jakarta

Penulis

  • Cloudia Treisye Alumna Sl Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan
  • Gina Perris Mahasiswi Sl Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

Abstrak

Abstract

This study examines architecture design by ecological view. At the beginning of architecture history, Vitruvius wrote about relation between built environment and natural environment. Vitruvius' approach focused on human while nature only be seen as sources to accomplish human needs. This approach has not much change for two millennium. The appearance of Ecological Architecture begins with the observation about renewable natural resources, oil crisis, and World Environmental Summit at Rio de Janeiro. Then the nature has been seen as an important thing for human life and the natural environment concerns arise.

In Ecological Architecture, architecture has been seen by ecosystem concept where architecture not only be seen by a abiotic components, but also biotic components which related in one defined system. Architecture has been seen as a solution to environmental problems which causes by human intervention and activities. To preserve natural environmental and ecosystem does not mean that human intervention to it is not allowed, but how to put human's activities in the environment with minimal effects. Ecological Architecture does not tend to determine what should be happened in architecture because there is no specific condition as standard or certain rules. Instead of that, ecological architecture will influence architecture form. Ecological architecture is about balancing between human and natural environment.

Keywords: ecology, architecture, house's design.

Abstrak

Studi ini mengkaji tentang desain arsitektur dari sudut pandang ekologis. Pada awal sejarah arsitektur, Vitruvius menulis mengenai hubungan antara lingkungan binaan dan lingkungan alam. Pendekatan Vitruvius ini berpusat pada manusia dimana alam hanya dilihat sebagai sumber-sumber yang harus atau dapat memenuhi kebutuhan manusia. Pendekatan ini tidak berubah banyak selama dua milenia ini. Awal abad ke-19 ada usaha menghijaukan lingkungan binaan namun secara fundamental alam tetap dilihat sebagai objek pemenuhan kebutuhan manusia. Munculnya konsep arsitektur-ekologis diawali oleh penelitian akan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, krisis minyak, dan pertemuan isu lingkungan di Rio de Janeiro. Setelah itu alam mulai dipandang sebagai sesuatu yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dan muncul kesadaran akan lingkungan alam.

Dalam arsitektur-ekologis, arsitektur dilihat dari konsep ekosistem dimana arsitektur tidak hanya dilihat dari komponen abiotiknya melainkan juga komponen biotiknya yang bekerjasama sebagai suatu sistem yang utuh. Arsitektur dianggap sebagai pemecahan terhadap masalah-masalah lingkungan yang disebabkan campur tangan dan aktivitas manusia dan mengakibatkan multiple effects. Menjaga lingkungan dan ekosistem tidak berarti tanpa campur tangan manusia sama sekali, tetapi bagaimana menghubungkan aktivitas manusia dan lingkungan dengan dampak negatif seminimal mungkin. Arsitektur-ekologis tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau aturan baku. Walau demikian, prinsip-prinsip arsitektur-ekologis pada akhimya akan mempengaruhi bentuk arsitektur. Arsitektur-ekologis mencakup keselarasan antara manusia dengan lingkungan alamnya.

Kata kunci: ekologi, arsitektur, perancangan rumah tinggal.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2008-07-01

Terbitan

Bagian

Articles