KENYAMANAN TERMAL PADA BANGUNAN BERATRIUM TKK BPK PENABUR SINGGASANA PRADANA BANDUNG
Abstrak
Abstract
TKK BPK Penabur Singgasana Pradana building is a place for kindergarten's activity The building has a circle shaped plan which consists of 3 floors and inside the building there is an atrium covered by skylight. The atrium becomes an orientation for the spaces around it, therefore the thermal comfort in this atrium is very significant. The atrium is the focus of this study because this area doesn't interact directly with the outer space and thus, a good ventilation system is needed. Moreover, the skylight used as a natural lighting gives a raising temperature inside the building.
The early study started with a survey to observe the condition of the space and an interview with the building users. The design concept of this building linked to the thermal aspect is to create double ventilations for the space around the atrium, ventilation for the skylight, and also to use the horizontal and vertical sun shadings. It was guessed that the thermal comfort in the atrium, especially in the third floor, was bad. It turned out that the estimation was right, according to the measurement. The factors that influenced the thermal comfort, especially in this atrium, came from the site and the design, including the physical element of the building, such as vegetation, material, building orientation, building shape, sun shading, skylight. etc.
The analysis was done towards the observation datas and Psychrometric Chart and ET Nomogram results. The analysis was done according to the literature. In this process, the actual data was compared to the theories.
Overall, the design concept, physical element, and the site design of TKK BPK Penabur Singgasana Pradana in order to create thermal comfort, are not optimal. This is because of the ventilations that were not used as maximum as possible that resulted the whole atrium didn't have thermal comfort, especially in the afternoon. That's why, the optimalization of the ventilations is needed in order to let the air flow naturally in the atrium.
Key Words: thermal comfort, building with atrium, TKK BPK Penabur Singgasana Pradana
Abstrak
Bangunan TKK BPK Penabur Singgasana Pradana berfungsi untuk mewadahi aktivitas beiajar bagi anak-anak TK dan Playgroup. Bangunan ini berdenah lingkaran, terdiri dari 3 lantai, dan di dalamnya terdapat atrium yang ditutupi oleh atap skylight. Atrium menjadi orientasi ruang-ruang disekitarnya, sehingga aspek kenyamanan termal pada bagian atrium sangat diperlukan. Bagian atrium dijadikan fokus penelitian, diakibatkan area ini tidak bersentuhan langsung dengan udara luar, sehingga diperlukan sistem ventilasi yang dapat mengalirkan udara sampai ke bagian atrium tersebut Di sisi lain, penggunaan skylight yang berfungsi sebagai penerangan alami memberi dampak terhadap peningkatan suhu di dalam bangunan.
Penelitian awal dimulai dengan melakukan survei lapangan untuk mengalami kondisi ruang-ruang secara langsung dan wawancara kepada para pengguna bangunan. Konsep desain bangunan TKK BPK Penabur Singgasana Pradana yang terkait dengan aspek termal adalah dengan menciptakan ventilasi ganda bagi ruang-ruang yang mengelilingi atrium, membuat ventilasi pada atap skylight, serta penggunaan sirip horizontal dan vertikal. Pengalaman ruang secara langsung memberikan dugaan bahwa kondisi termal pada bagian atrium, terutama pada lantai 3 tidak tercapai, dan hal ini terbukti dari hasil pengukuran. Faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal terutama pada bagian atrium ini berasal dari pengaruh tapak dan desain beserta elemen fisik bangunan, seperti penggunaan vegetasi, material pada tapak, orientasi bangunan, bentuk bangunan, sirip penangkal sinar matahari, skylight, dan sebagainya.
Proses analisa dilakukan terhadap data hasil pengamatan langsung dan pengolahan data pengukuran dengan Psychrometric Chart dan ET Nomogram. Proses analisa yang dilakukan mengacu pada bab literatur sebagai dasar pertimbangan. Pada proses ini dilakukan perbandingan antara kondisi aktual dengan literatur yang terkait dengan kenyamanan termal terutama bagi atrium.
Secara keseluruhan, konsep desain, elemen fisik, dan pengolahan tapak TKK BPK Penabur Singgasana Pradana dalam rangka menciptakan kenyamanan termal kurang berjalan optimal, akibat ventilasi yang ada tidak digunakan secara maksimal, sehingga hampir seluruhnya berada pada zona tidak nyaman khususnya siang hari. Oleh sebab itu perlu adanya optimalisasi pemanfaatan ventilasi agar udara dalam atrium dapat bergerak secara horizontal maupun vertikal.
Kata Kunci: kenyamanan termal, bangunan beratrium, TKK BPK Penabur Singgasana Pradana