PROBLEMS AND PROSPECTS OF ORGANIC FARMING IN INDONESIA:LESSON FROM FIVE DISTRICTS IN WEST JAVA PROVINCE
DOI:
https://doi.org/10.26593/be.v17i1.810.%25pAbstract
Program Revolusi Hijau telah mendorong Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 1984. Akan tetapi, sistem ini berdampak negatif terhadap aspek sosial-ekonomi, kesehatan dan bagi lingkungan, seperti: penurunan kualitas tanah, polusi air dan masalah kesehatan yang disebabkan oleh sisa-sisa bahan kimia. Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran produsen dan konsumen tentang dampak negatif tersebut, berkembanglah sistem pertanian organik. Sistem pertanian tersebut dianggap lebih berkelanjutan dibandingkan dengan cara konvensional (Revolusi Hijau). Sementara itu pemerintah Indonesia merespon dengan memperkenalkan program “Go Organic 2010” pada tahun 2001. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program pertanian organik kelompok tani di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, hubungannya dengan hambatan, masalah dan potensi sistem petanian organik.
Kata kunci: Pertanian organik, Revolusi hijau, Sistem pertanian berkelanjutan