Fenomena Hate Speech (Ujaran Kebencian) Di Indonesia Dalam Tinjauan Filsafat Manusia
DOI:
https://doi.org/10.26593/jsh.v4i02.7988Keywords:
Communication, hate speech, ration, relation, the othersAbstract
Tulisan ini berfokus pada fenomena hate speech (ujaran kebencian) yang terjadi dalam realitas kehidupan manusia terutama dalam konteks Indonesia sebagai negara multikultural. Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat menjadi lahan subur bagi penyebaran hate speech karena komunikasi sudah dapat digunakan melalui jarak jauh yaitu dengan melalui berbagai platform media sosial. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif: studi atas berbagai referensi yang membahas fenomena hate speech yang kemudian ditelusuri dalam telaah ilmu filsafat manusia terutama dalam hal komunikasi manusia, kesadaran manusia akan kehadiran yang lain, dan kebebasan manusia sebagai makhluk yang otonom terutama dalam berpendapat. Hal yang dapat penulis temukan melalui tulisan ini adalah bahwa hate speech terjadi karena manusia hanya mengandalkan perasaan dan kebebasan kehendak dalam berhadapan dengan yang lain. Manusia masih kurang sadar bahwa kehidupannya tidak dapat dilepaskan dari peranan yang lain. Hate speech membuat antara manusia sebagai subjek ‘aku’ dengan yang lain saling membenci dan memusuhi. Maka, tinjauan filsafat manusia ini berusaha untuk membangun kembali kesadaran manusia sebagai ‘being with the others’ (ada bersama yang lain) sehingga manusia seharusnya lebih mengutamakan upaya persahabatan dan kerukunan daripada membuat suatu permusuhan dan kebencian satu sama lain.
References
Aliano, Y. A. dan Riyanto, A. (2022). “Pemulihan Martabat Manusia dalam Perspektif Metafisika Persahabatan”. Jurnal Filsafat Indonesia, 5(2): 162-172.
Bagus, L. (2005). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia.
Bakker, A. (2000). Antropologi Metafisik. Yogyakarta: Kanisius.
Dewi, C. I. D. L. (2021). “Aspek Hukum Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi”. Jurnal Yustitia, 15(1): 26-34.
Donatus, S. K. (2004). Filsafat Manusia (Diktat). Malang: STFT Widya Sasana.
Gabur, D. A. (2023). “Etika Komunikasi di Era Digital dalam Fenomena Hate Speech Netizen Indonesia”. Jurnal Poros Politik, 1-9.
Garvey, J. (2010). 20 Karya Filsafat Terbesar (terj. C. B. Mulyatno). Yogyakarta: Kanisius.
Gettari, T. R. dkk, (Januari 2023). “Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Berekspresi di Indonesia”. Jurnal Ensiklopedia, 5(2): 228-232.
Gombrich, E. H. (2010). Sejarah Dunia Untuk Pembaca Muda (terj. E. Soeprapto-Hastrich). Tangerang: Marjin Kiri.
Harahap, K. (2003). HAM dan Upaya Penegakannya di Indonesia. Bandung: Grafiti Kuntjoro.
Herawati, Dewi M. (2016). “Penyebaran Hoax dan Hate Speech sebagai Representasi Kebebasan Berpendapat”. Jurnal Promedia, 2(2): 138-155.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Natalius Andriyanto, Daniel Deky, Septian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.