tradition, human rights, Kygyzstan, discrimination
Abstract
Budaya, etnis, agama, dan kepercayaan dianggap memiliki kontribusi yang signifikan pada perkembangan nilai-nilai dan standar hak asasi manusia. Akan tetapi, banyak ditemukan nilai-nilai tradisi dan etnis yang mengabaikan hak asasi manusia dengan adanya elemen diskriminasi yang menyimpang. Nilai-nilai hak asasi manusia yang melekat pada kondisi sosial saat ini memunculkan perdebatan dengan pelestarian tradisi dan budaya. Tulisan ini akan membahas studi kasus dari aksi Bride Kidnapping yang menjadi etnis tradisi masyarakat Kyrgyzstan. Aksi ini merupakan bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan di Kyrgyzstan, yang nyatanya masih dilaksanakan hingga saat ini dibawah naungan sebuah tradisi. Di satu sisi, gerakan-gerakan penolakan terhadap pelaksanaan etnis Bride Kidnapping semakin berkembang dan mendesak pemerintah untuk melarang aksi tersebut dilakukan. Melalui tulisan ini akan dianalisa bagaimana nilai-nilai hak asasi manusia yang diakui secara universal ini memengaruhi perubahan pandangan masyarakat terhadap etnis Bride Kidnapping sehingga membentuk penolakan di masyarakat Kyrgizstan sendiri.