ASEAN, Multilateralism, Regionalism, Material Power
Abstract
Sebagai satu-satunya organisasi regional yang hadir di kawasan Asia-Pasifik, ASEAN terbentuk secara konstruksi sosial dimana identitas, nilai dan norma menjadi penentu utama dalam dinamika regional. Dalam sejarahnya, kekuatan imaterial menjadi faktor utama dalam menentukan keanggotaan ASEAN. Hal ini dibuktikan dengan masuknya Vietnam, Kamboja dan Myanmar sebagai anggota ASEAN di tahun 1990. Akan tetapi, hal ini justru berbeda ketika Timor Timur mendaftarkan diri sebagai anggota ASEAN di tahun 2011. Beberapa negara menolak kehadiran Timor Timur dikarenakan dikhawatirkan negara anggota tersebut menjadi beban ekonomi bagi organisasi regional ini, meskipun secara identitas dan nilai Timor Timur dan negara anggota ASEAN saat ini memiliki banyak kesamanaan. Keadaan ini menunjukan bahwa dalam kasus Timor Timur ini, ASEAN telah mereduksi faktor imaterial dan menempatkan faktor material didepan dalam penerimaan anggota. Untuk membuktikan argumen tersebut, tulisan ini akan menggunakan teori multilateralisme yang diperkenalkan oleh John Ruggie dengan argumen dibutuhkan ekspektasi keuntungan timbal-balik dari organisasi regional. Tulisan ini melihat bahwa secara material Timor Timur belum memberikan keuntungan terhadap ASEAN sehingga faktor imaterial dengan mudah dapat tereduksi.