Book Review - "Derrida and Religion–OtherTestaments"
DOI:
https://doi.org/10.26593/mel.v26i2.884.219-221Abstract
Dekonstruksi yang dihadirkan Derrida pada akhirnya mengajak setiap pribadi yang datang dari tradisi religius tertentu untuk merumuskan kembali penghayatan imannya, mencairkan kembali apa yang selama ini mungkin sudah terlalu membeku. Salah satu nya adalah pemahaman kita dengan apa yang disebut iman itu sendiri. Selama ini iman dipahami sebagai kebenaran obyektif yang diwahyukan, yang dipercaya (fides quae) atau penyerahan diri secara pribadi kepada Allah (fides que). Namun, jika tidak berhati-hati, kebenaran – yang objektif – ini bisa menjadi pengetahuan ilmiah-saintifik, kalau saja kita tidak menyadari “ada masalah” pada kata “Allah”. Ketidaksadaran ini lantas sangat berisiko, karena apa yang tadi dianggap sebagai ‘kebenaran’ kita berubah menjadi ‘pembenaran’. Kekerasan, pembunuhan, intoleransi, terorisme, radikalisme yang berasal dari agama adalah karena ketidaksadaran akan hal ini.Downloads
Published
2010-08-14
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2010 Haryo Tejo Bawono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
MELINTAS applies the Creative Commons Attribution (CC BY NC) license to articles and other works we publish. If you submit your paper for publication by MELINTAS, you agree to have the CC BY NC license applied to your work.