CULTURAL PLURALISM AND CULTURAL DIALOGUE
DOI:
https://doi.org/10.26593/mel.v23i3.967.369-383Abstrak
Dasar keyakinan atas pluralisme kebudayaan adalah kebebasan individual dan kolektif untuk memilih hal yang berbeda. Namun ketidaksamaan berlebihan dan kontrol terlalu besar dari pihak yang lebih berkuasa tidakmemungkinkan interaksi yang sehat. Dalam kondisi macam itu konsep 'peradaban' hanyalah pembenaran-diri kolonialisme, imperialisme dan akulturasi koersif. Dan peradaban akan menjadi beban. Artikel ini menekankan interaksi kultural global yang saling memperkaya dan saling menghaluskan. Kebudayaan adalah sebuah dialog yang lantas menuntut standard kehalusan atau standard peradaban yang juga berragam. Bila peradaban dilihat sebagai berbagai pola ungkap yang berbeda, maka ia
bukanlah beban melainkan peluang.
##submission.downloads##
Terbitan
Bagian
Articles
Lisensi
Hak Cipta (c) 1970 Jove Jim S. Aguas
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
MELINTAS applies the Creative Commons Attribution (CC BY NC) license to articles and other works we publish. If you submit your paper for publication by MELINTAS, you agree to have the CC BY NC license applied to your work.