LAPORAN PENELITIAN FOKUS PELESTARIAN DAN MAKNA KULTURAL PELESTARIAN ARSITEKTUR BANGUNAN ARSITEKTUR INDIS DI KOTA BANDUNG DAN YOGYAKARTA (Kasus Aula Barat ITB. dan RS. Panti Rapih)
Abstrak
Politik Etis (Balas Budi) ikut menginspirasi gaya arsitektur baru (arsitektur Indis) yangmengapresiasi budaya dan alam lokal. Arsitektur Indis merupakan sintesa unsur arsitektur
tradisional Nusantara dengan arsitektur Eropa, dan saat ini masih banyak di kota-kota besar
Indonesia, termasuk Kota Bandung dan Yogyakarta. Objek studi Arsitektur Indis Kota Bandung
ialah Aula Barat ITB. dan Kota Yogyakarta ialah bangunan lama RS. Panti Rapih.
Isu sentral studi ini ialah Pelestarian bangunan Arsitektur Indis yang berfokus pada
aspek Arsitektur (fungsi, bentuk) dan aspek Pelestarian (Makna Kultural) untuk masa kini dan
masa datang. Pertanyaan penelitian “Apa Fokus Pelestarian?” terkait “Apa yang dilestarikan”,
dan “Apa Makna Kultural?” terkait “Mengapa dilestarikan” dari objek studi ini.
Fokus Pelestarian ialah aspek Fungsi (kegiatan) dan aspek Bentuk (bangunan, ruang
luar). Makna Kultural dari aspek Fungsi terkait Nilai Sejarah dan Sosial, dari aspek Bentuk
terkait Nilai Arsitektural dan Kelangkaan.
Fokus Pelestarian Aula Barat: fungsi semula Fakultas Teknik - kini Ruang Serba-guna
Kampus; aspek bentuk ialah Bangunan (atap, struktur, selasar) dan Ruang luar. Bangunan
lama RS. Panti Rapih: fungsi tetap sebagai tempat pengobatan masyarakat; aspek bentuk ialah
Bangunan (atap, struktur, selasar) dan ruang luar (taman).
Makna Kultural Aula Barat: Sekolah Tinggi Teknik pertama Hindia Belanda, tempat
kuliah presiden pertama Indonesia, tempat masyarakat kampus/umum. Bangunan lama RS.
Panti Rapih: diresmikan oleh Sultan Hamengku Buwono VIII tahun 1929, pasiennya termasuk
pejabat Belanda, kerabat Keraton, Jendral Sudirman, Sultan Hamengku Buwono VII; Tempat
pengobatan/pemulihan kesehatan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya
Kata kunci: Fungsi, bentuk, fokus pelestarian, makna kultural.
##submission.downloads##
Terbitan
Bagian
Articles