ATMOSFER RUANG PADA STUDIO D-ASSOCIATES
DOI:
https://doi.org/10.26593/risa.v9i01.8937.39-57Abstrak
Abstrak- Hiruk pikuk Ibukota Jakarta berakibat pada tingginya angka stress yang dimiliki oleh penduduknya.
Pada tahun 2021, Jakarta menempati peringkat ke-9 di dunia sebagai kota dengan tingkat stress paling
berdasarkan VAAY. Di tengah keramaian Jakarta sebagai kota metropolitan, peneliti, yang bekerja di
d-associates architect, merasakan kehadiran studio d-associates seolah terlepas dari kepenatan ibukota yang sering dikaitkan dengan bangunan formal yang padat. Disimilaritas atmosfer ruang antara ruang luar yang gaduh
dan ruang dalam yang tenang terjadi di studio d-associates yang berlokasi di pusat keramaian Kawasan Kemang.
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, muncul pertanyaan penelitian yaitu bagaimana
elemen-elemen pembentuk atmosfer mempengaruhi emosi pengguna di studio d-associates. Diharapkan,
penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman tentang atmosfer ruang dalam arsitektur dan pengaruhnya
terhadap emosi pengguna juga melatih kesadaran spasial terhadap pengalaman ruang dalam mengapresiasi
ruang arsitektur dengan cara yang lebih sistematis dan terstruktur. Biro ini didirikan oleh Gregorius Supie
Yolodi dan Maria Rosantina pada tahun 2001, dan pada tahun 2016 mereka berhasil merancang dan membangun
studio mereka sendiri yang terletak di Jalan Bangka XI A no. 7B, Kemang, Jakarta Selatan. Konsep awal dari
bangunan ini adalah menciptakan kantor yang bersifat informal dan fleksibel, yang merupakan kebalikan dari
tipologi perkantoran umumnya yang cenderung kaku dan formal. Penelitian ini bertujuan untuk memahami
proses penciptaan atmosfer ruang yang terbentuk di studio d-associates melalui elemen-elemen pembentuk
atmosfer tersebut, serta memahami pengaruh atmosfer ruang terhadap pembentukan emosi pengguna di dalam
studio tersebut. Tahap penelitian mencakup 2 bagian, bagian pertama adalah tahap pengumpulan data fisik
melalui observasi dan foto-foto untuk menganalisis ruang fisik spasial yang dikomposisikan oleh arsitek.
Kemudian, bagian kedua adalah tahap pengumpulan data mental dengan melakukan wawancara kepada arsitek
dan membagikan kuesioner terhadap pengguna untuk meninjau atmosfer ruang ang dirasakan dan pengaruhnya
terhadap emosi. Atmosfer ruang pada studio d-associates cukup beragam yang dirasakan pada ruang dan waktu
yang berbeda. Elemen pembentuk atmosfer, terutama pencahayaan dan material, memiliki pengaruh signifikan
terhadap atmosfer ruang dan emosi yang dirasakan oleh pengguna di studio ini. Sebanyak 75% pengguna
merasakan pengaruh pencahayaan ruang secara signifikan terhadap emosi yang mereka alami melalui atmosfer
ruang dan 68,8% pengguna menganggap bahwa material yang dipilih memiliki pengaruh terhadap atmosfer
ruang dan emosi yang mereka rasakan. Rasa puas atau satisfaction menjadi emosi yang paling umum terjadi di
studio d-associates, dengan 60% pengguna merasakan emosi positif dengan intensitas rendah. Hampir setiap
ruang mampu membangkitkan emosi positif pada pengguna, kecuali ruang studio arsitektur. Studio arsitektur
terlihat memiliki perubahan emosi yang signifikan, dengan emosi positif pada pagi dan siang hari, namun emosi
negatif pada malam hari. Hal ini disebabkan oleh pencahayaan yang kurang memadai pada malam hari. Maka,
dapat disimpulkan bahwa emosi pengguna sangat terkait dengan atmosfer ruang yang dirasakan melalui indera
sensori. Atmosfer ruang yang mendukung aktivitas akan memicu emosi positif, sementara atmosfer yang tidak
sesuai dapat menyebabkan emosi negatif.
Kata-kata kunci: studio d-associates, atmosfer ruang, emosi, Kemang Jakarta
##submission.additionalFiles##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Nabila Hadini Zaenudin
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.