Bitcoin vis a vis NEO: Upaya Tiongkok menuju Penyeimbang Kekuatan Ekonomi Amerika Serikat dalam Kacamata Hegemoni dan Soft Balancing

Authors

  • Ika Riswanti Putranti Islamic University of Yogyakarta
  • Pungki Retnowati Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.26593/jihi.v15i2.3215.105-129

Keywords:

Bitcoin, Tiongkok, ICO, Cryptocurrency

Abstract

Abstrak

Bitcoin merupakan salah satu cryptocurrency yang terkenal sejak 2013 diseluruh dunia dimana konsepnya adalah P2P atau terdesentralisasi antar server user dalam sebuah jaringan. Nilai tukat Bitcoin terus meningkat seiring permintaan dari seluruh dunia, termasuk Tiongkok sebagai salah satu negara dengan transaksi ekonomi terbesar di dunia. Lebih dari 50% transaksi Bitcoin dunia dilakukan melalui cryptomarket asal Tiongkok. Selain itu, Tiongkok juga menjadi negara dengan industri mining pool Bitcoin terbesar di dunia. Hal tersebut menjadikan Tiongkok sebagai negara dengan nilai perputaran Bitcoin terbesar di dunia. Besarnya arus perputaran Bitcoin di Tiongkok tampaknya menjadi ancaman tersendiri bagi Pemerintah Tiongkok sehingga pada September 2017, Pemerintah Tiongkok mengeluarkan kebijakan pelarangan transaksi ICO dan menutup BTCC yang merupakan salah satu cryptomarket Bitcoin terbesar di dunia. ICO dapat diartikan sebagai konsep investasi cryptocurrency dengan tujuan crowd funding. Sebulan setelah mengeluarkan larangan transaksi ICO, Pemerintah Tiongkok justru mengumumkan rencana Pemerintah Tiongkok untuk mengembangkan dunia blockchain (cryptocurrency) sendiri. Penelitian ini menjelaskan alasan kebijakan pemerintah Tiongkok terkait pelarangan ICO dan penutupan BTCC namun justru mengembangkan cryptocurrency sendiri menggunakan konsep hegemoni dan soft balancing dalam pendekatan realisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah Tiongkok yang melarang ICO dan penutupan BTCC merupakan langkah yang diambil dalam upaya Tiongkok untuk menyeimbangi Amerika Serikat sebagai negara berpengaruh di bidang ekonomi di dunia.

Kata kunci: Bitcoin, Tiongkok, ICO, hegemoni, soft balancing

Author Biography

Ika Riswanti Putranti, Islamic University of Yogyakarta

Ketua Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

Senior Lecturer

References

Blum, S. (2003). Chinese Views of US Hegemony. of Contemporary China, 239 - 264.

Bull , H., & Herbert Butterfield, and Kenneth Walt. (1979). Theory of International Politics. California: Addison.

CipherTrace Cryptocurrency Intelligence. (2018 ). Cryptocurrency Anti Money Laundring Report . CipherTrace.

Coin Market Cap. (n.d.). All Cryptocurrencies. Retrieved from Coin Market Cap: https://coinmarketcap.com/all/views/all/

Costigan, T. (2018). The US dollar and its challenges: American hegemony in the 21st century. Labor and Society.

Dirzauskaite, G., & Ilinca, N. C. (2017). Understanding “Hegemony” in International Relations Theories. Development and International Relations Aalborg University, 18.

Dobija, M. (2014). The Global Currency Area a Way to Constructively End the Era of Reserve Currency. Modern Economy .

Dunne , T., & C. Schmidt, B. (2001). Realism. In J. Baylis, & S. Smith, The Globalization of World Politics (pp. 161-183). New York: Oxford.

European Parliament . (2018). Virtual Currencies and Terrorist Financing : Assesing the risk and valuating response. Brussels: Policy Department for Citizens' Rights and Constitutional Affairs European Parliament.

FBI . (2013). Manhattan U.S. Attorney Announces Seizure of Additional $28 Million Worth of Bitcoins Belonging to Ross William Ulbricht, Alleged Owner and Operator of “Silk Road” Website . New York: FBI New York Press Office.

Focus Economics . (2018, Juni ). China Industry May 2018. Retrieved from Focus Economics: https://www.focus-economics.com/countries/china/news/industry/manufacturing-activities-drag-on-industrial-production-growth-in-may

Friedman, M. P. and Long, T. (2015 ). Soft balancing in the Americas: Latin American opposition to U.S. intervention, 1898 - 1936. International Security, 120-156.

Hadiwinata, B. S. (2017). Realisme dan Neorealisme. In Studi dan Teori Hubungan Internasional (p. 102). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Hokroh, M. (2013). Examining the Chinese Exchange Rate Reform and the Possibility of the Chinese Yuan Becoming a Regional Trade Currency. Research in Applied Economics.

Oyedele, A. (2017, Januari 18). One country dominates the global bitcoin market. Retrieved from Business Insider Singapore: https://www.businessinsider.sg/bitcoin-trading-china-yuan-remnibi-2017-1/?r=US&IR=T

Pape, R. A. (2005). Soft Balancing against the United States. International Security, 30, 7 - 45.

Pinguin Intellegence. (2017). 2017 We Chat User and Business Ecosystem Report .

Savona, E. (2014). Organised crime numbers. Global Crime , 1-9.

Seetharaman, A., & A.S Saravanan, Nitin Patwa, Jigar Mehta. (2017). Impact of Bitcoin as a World Currency. Accounting and Finance Research, 1-17.

Stalinsky, S. (2018, Agustus 03). Terrorists have been using bitcoin for four years, so what's the surprise? Retrieved from The Hill: https://thehill.com/opinion/cybersecurity/377415-terrorists-have-been-using-bitcoin-for-four-years-so-whats-the-surprise

Statista. (2017). Annual number of ransomware attacks worldwide from 2014 to 2017 (in millions). Retrieved from Statista: https://www.statista.com/statistics/494947/ransomware-attacks-per-year-worldwide/

Statista. (2018). Global electricity prices in 2018, by select country (in U.S. dollars per kilowatt hour). Retrieved from Statista: https://www.statista.com/statistics/263492/electricity-prices-in-selected-countries/

Yeşiltaş, M. (2009). SOFT BALANCING IN TURKISH FOREIGN POLICY: THE CASE OF THE 2003 IRAQ WAR. Perceptions, 1-27.

Published

2019-12-19

How to Cite

Putranti, I. R., & Retnowati, P. (2019). Bitcoin vis a vis NEO: Upaya Tiongkok menuju Penyeimbang Kekuatan Ekonomi Amerika Serikat dalam Kacamata Hegemoni dan Soft Balancing. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 15(2), 105–129. https://doi.org/10.26593/jihi.v15i2.3215.105-129