Fashion, Feminisme dan Hubungan Internasional : Perdebatan dalam Literatur
DOI:
https://doi.org/10.26593/jihi.v17i1.4220.17-29Abstract
Artikel ini akan membahas bagaimana fashion dikaji melalui kaca mata feminis dalam studi Hubungan Internasional. Artikel ini hadir dengan melihat fashion sebagai salah satu produk dari pop culture, telah berperan signifikan dalam mendorong upaya pencapaian kepentingan suatu aktor politik—terutama sebagai alat konstruksi identitas. Kajian ini juga mendorong perkembangan kajian mengenai pop culture dalam studi Hubungan Internasional. Bahasan dibuka dengan menyajikan perdebatan literatur mengenai fashion dan feminisme. kemudian dilanjut dengan bagaimana narasi perdebatan tersebut dijabarkan dalam konteks Hubungan Internasional. Selanjutnya, melihat masalah fashion, feminisme dan Hubungan Internasional dalam konteks Indonesia dari segi produksi dan konsumsi. Artikel ini menawarkan perspektif baru dalam melihat fashion sebagai second-order representation dari politik internasional yang berdampak pada isu di ranah domestik.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This journal uses Creative Commons license (CC BY). We allow readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The author must be aware that the article copyrights will be fully transferred to Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional only if the article is accepted to be published in the journal through signing of the Copyrights Transfer Agreement. Authors are allowed to resend their manuscript to another journal or intentionally withdraw the manuscript only if both parties (JIHI and Authors) have agreed on the related issue. Once the manuscript has been published, authors are allowed to use their published article under Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional copyrights.