Quadruple Helix Collaboration in Efforts to Fulfill Human Security in Kemijen Village, Semarang City
DOI:
https://doi.org/10.26593/jihi.v17i2.4699.219-238Abstrak
Keamanan manusia sangat vital bagi manusia. Awalnya, keamanan diartikan sebagai kebebasan dari perang. Namun, seiring berjalannya waktu, konsep ini mulai bergeser menjadi konsep keamanan yang luas dan kolektif. PBB menetapkan tiga pilar penting Keamanan Manusia, yaitu: kebebasan dari keinginan, kebebasan dari rasa takut, dan kebebasan untuk hidup bermartabat. Penerapan kepatuhan terhadap Keamanan Manusia sejatinya rumit dan tidak sederhana. Penelitian ini berargumen bahwa pada model Triple Helix, posisi masyarakat terabaikan karena mereka hanya diposisikan sebagai objek dimana seharusnya mereka juga yang berperan aktif sebagai aktor. Oleh karena itu, diperlukan terobosan baru dalam upaya pemenuhan Keamanan Manusia di Kelurahan Kemijen, Kota Semarang melalui konsep Quadruple Helix yang melibatkan pemerintah, pebisnis, akademisi dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan memadukan studi literatur dan wawancara. Quadruple Helix pada dasarnya adalah kolaborasi antara pendekatan top-down dan bottom-up, dan studi ini membuktikan bahwa model Quadruple Helix adalah yang sangat penting, karena solusinya lebih tepat sasaran dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Model Quadruple Helix juga memungkinkan masyarakat Kelurahan Kemijen untuk terlibat menjadi subyek melalui Focus Group Discussion.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This journal uses Creative Commons license (CC BY). We allow readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The author must be aware that the article copyrights will be fully transferred to Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional only if the article is accepted to be published in the journal through signing of the Copyrights Transfer Agreement. Authors are allowed to resend their manuscript to another journal or intentionally withdraw the manuscript only if both parties (JIHI and Authors) have agreed on the related issue. Once the manuscript has been published, authors are allowed to use their published article under Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional copyrights.