RELIGION, CULTURE AND IDENTITY REVISITED
Isi Artikel Utama
Abstrak
Yang telah cenderung mengakibatkan agama dan kebudayaan rentan terhadap konflik adalah persoalan identitas. Identitas budaya atau pun agama tak mesti dipahami dari sudut prinsip non-kontradiktoris atau pun dipastikan sebagai suatu substansi tetap. Juga tidak harus dipahami berdasarkan kesamaan prinsip formal, pengelompokan sosial, atau pun berbagai bentuk batas. Hal-hal ini terlampau cair, tumpang-tindih dan kontekstual untuk memahami identitas. Perbedaan cara pandang kehidupan
lebih merupakan perkara "bagaimana" daripada "apa"; lebih soal bagaimana berbagai unsur yang sama digunakan dengan cara yang berbeda dan dalam berbagai konteks yang berragam. Maka, barangkali identitas lebih tepat bila dilihat dari sudut "kepedulian yang sama", yang dalam perjalanan sejarah perlu selalu dikaji ulang kembali kepentingan dan maknanya.
lebih merupakan perkara "bagaimana" daripada "apa"; lebih soal bagaimana berbagai unsur yang sama digunakan dengan cara yang berbeda dan dalam berbagai konteks yang berragam. Maka, barangkali identitas lebih tepat bila dilihat dari sudut "kepedulian yang sama", yang dalam perjalanan sejarah perlu selalu dikaji ulang kembali kepentingan dan maknanya.
Rincian Artikel
Terbitan
Bagian
Articles
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
MELINTAS applies the Creative Commons Attribution (CC BY NC) license to articles and other works we publish. If you submit your paper for publication by MELINTAS, you agree to have the CC BY NC license applied to your work.