KOMPARASI TATA MASSA, RUANG, ORNAMEN KUIL HINDU INDIA SELATAN DENGAN CANDI JAWA
DOI:
https://doi.org/10.26593/risa.v4i04.3940.380-398Abstract
Abstrak- Agama Hindu pertama kali muncul di India yang kemudian masuk ke Indonesia. Salah satu buktinya dapat terlihat dari ditemukannya prasasti yang bertuliskan huruf Pallawa. Pallawa sendiri merupakan salah satu kerajaan yang pernah berkuasa di India Selatan. Hubungan antara India dengan Indonesia ini melebar hingga ke bidang arsitektur. Apabila dilihat secara sosok sekilas, bentuk kuil pada era Kerajaan Pallawa di abad ke 7 memiliki kemiripan dengan candi era klasik tua di Jawa. Dari adanya kemiripian ini, kuil di India Selatan menarik untuk dibandingkan dengan candi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan dan persamaan apa saja yang dapat ditemukan dari kuil di India Selatan dan candi di Indonesia apabila dilihat dari tata massa, ruang dan ornamennya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pertama, data tentang objek dikumpulkan dari literatur dan kunjungan langsung ke lapangan. Setelah itu, data dideskripsikan untuk kemudian dianalisis menggunakan teori yang relevan. Tata massa dan ruang pada masing-masing objek dianalisis menggunakan teori organisasi ruang dan prinsip penyusunan. Sedangkan ornamen pada masing-masing objek dianalisis sesuai dengan teori pembagian elemen dalam sebuah kuil. Baru kemudian data tersebut dibandingkan antara kuil di India dengan candi di Indonesia.
Hasilnya ditemukan kesamaan pola tatanan massa pada kuil di India Selatan dan candi di Indonesia. Ada dua pola tatanan massa yang ditemukan yaitu, pola tata massa berjejer dan pola tata massa berhadapan satu-satu. Apabila dilihat dari kronologis waktu didirikannya kuil atau candi, pola tata massa berjejer sudah ada terlebih dahulu pada kuil di India, sedangkan pola tata massa berhadapan satu-satu terlebih dahulu ditemukan di Indonesia. Kedua pola ini sama-sama bisa ditemukan di India maupun di Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya relasi atau hubungan timbal balik antara arsitektur India dengan Indonesia. Sedangkan dari tata ruang, hasil analisis menunjukkan perbedaan antara kuil di India dengan candi di Indonesia. Ruang yang digunakan untuk aktivitas beribadah di India bentuknya ternaungi maupun terlingkupi, sedangkan di Indonesia berupa ruangan terbuka. Hal ini kemungkinan ada kaitannya dengan perbedaan iklim antara Indonesia dengan India. Dari sisi ornamen yang digunakan, ditemukan lebih banyak perbedaan dibandingkan persamaan antara kuil di India dengan candi di Indonesia.