DETERMINAN FAKTOR PENERIMAAN DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN

Authors

  • Haeruddin Saleh Universitas Bosowa Makassar http://orcid.org/0000-0003-3060-5185
  • A. Arwinsyah Kaharuddin Pasca Sarjana Universitas Bosowa
  • Seri Suriani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bosowa

Keywords:

regional revenue; investation; and regional capabilities

Abstract

Pinrang Regency is an autonomous region and is given the right to manage potential economic resources as a source of regional financial revenue. This study aims to determine how much influence the revenue from the region's own revenue (PAD) as well as in the form of grants received from the center can have an influence on regional financial independence. In this study, descriptive quantitative tools were used, while data was obtained through surveys in the form of interviews and documentation of various information obtained from agencies (spelling) managing regional finances and district BPS, while analysis tools were Microsoft Office Excel and SPSS 23. an illustration that Local Original Income has a positive effect, meaning that with an increase in PAD, regional financial independence has also increased, for funding assistance (balance funds) does not have an effect on regional financial independence, this occurs because the large amount of balance funds means that a lot of dependence on funding assistance from the outside. As a recommendation, the regional government will further increase the revenue of PAD (Regional Original Revenue) through intensification of regional revenue sources such as taxes, levies and other revenues, so that financial independence can be achieved.

Keywords: regional revenue; investation; and regional capabilities

References

Afa Rahim. (2013). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah di Kabupaten Indragiri Hilir Periode 2005-2010. Thesis. Universitas Terbuka.

Anas, M. I. (2018). Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah di Kabupaten Solok Selatan (Tahun 2005 Sampai 2018). Skripsi. Universitas Andalas.

Andriani, R. N. R., & Wahid, N. N. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan Terhadap Kemandirian Keuangan Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tasikmalaya Tahun 2006–2015). Jurnal Akuntansi, 13(1), 30-39.

Badan Pusat Statistik (BPS) (2020). Kabupaten Pinrang dalam Angka 2020.

Bahtiar, A., Muchlis, & Iskandar. (2002). Management Control Systems. Revised Edition. Yogyakarta, Indonesia: UPP AMP YKPN.

Cahyang, E, Saleh H, Rafiuddin (2017). Analisis Penentuan Sektor Basis Dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Bone. Economics Bosowa, 3(3), 103-113.

Gade, M. (1993). Government Accounting. Jakarta, Indonesia: FEUI Publishing Agency.

Halim, A., & Kusufi, M. S. (2007). Akuntansi sektor publik: akuntansi keuangan daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Hutasoit, R. K. M. (2017). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Jalaluddin, 2012. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Jurnal Akuntansi Universitas Syiah Kuala, Volume 1, Tahun I, No. 1.

Kustianingsih, Nurafni, Muslimin Muslimin, and Abdul Kahar. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Tingkat Kemandirian Daerah Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kota Di Provinsi Sulawesi Tengah. Katalogis 6(6) : 82–91.

Laming, R. F., Setiawan, A., & Saleh, H. (2019). The Effect of whistleblowing Hotline, Surprise audit, and the independence of Audit Committee on internal Fraud: Facts of Banking Companies in Indonesia. International Journal of Advanced Engineering Research and Science, 6(12).

Lestari, Anita, Nasrullah Dali, and Muntu Abdullah. (2016). Pengaruh Dana Alokasi Umum (Dau) Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Belanja Modal Dan Kemandirian Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan 1(2):44–55.

Republik Indonesia Undang-Undang No. 33 Tahun 2004, Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Jakarta.

Saleh, H., Abubakar, H., & Suriani, S. (2020). Determining Factors Affecting the Interest in Investment in Bulukumba Area of South Sulawesi. Journal of Southwest Jiaotong University, 55(1).

Santoso, F. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Likuiditas, dan Leverage terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun 2015-2016. Skripsi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Sudika, I. K., & Budiartha, I. K. (2017). Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Pada Belanja Modal Provinsi Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol 21(No 2), 1689–1718.

Setiawan, A. (2010). “Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Pada Provinsi Jawa Tengah”. Skripsi. Universitas Negeri Diponegoro. Semarang.

Susbiyani, A. (2017). The Impact of The Quality of Financial Statements on Local Revenue Using Examination Opinion Results as Moderating Variable. International Journal of Finance & Banking Studies (2147-4486), 6(1), 122-133.

Tuasikal, Askam. ( 2008).Pengaruh DAU, DAK, PAD dan PDRB Terhadap Belanja Modal Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota di Indonesia.Jurnal Telaah & Riset Akuntansi,1(2), h:142-155.

Yani, A. (2004). Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wangi, C. A. P. dan I. T. R. (2010). Identification of Factors Causing Late Delays in APBD (Case Study of Rejang Lebong Regency Budget Year 2008-2010). National. Symposium on Accounting XIII Purwokerto. University General Soedirman Purwokerto, Indonesia.

Downloads

Published

2022-01-18