Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial Baru:

Pendirian dan Perjuangan KH. Ahmad Dahlan dalam Konteks Modernitas dan Anti-kekerasan

Authors

  • Andri Moewashi Idharul Haq Universitas Muhammadiyah Sukabumi

DOI:

https://doi.org/10.26593/focus.v4i2.7210

Keywords:

New Social Movement, Islam and Modernity, KH. Ahmad Dahlan, Intolerance Challenges, Anti-Violence Approach

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengkaji pendirian Muhammadiyah sebagai gerakan sosial baru yang menggabungkan unsur Islam dan modernitas, serta eksplorasi perjuangan KH. Ahmad Dahlan dalam menghadapi tantangan intoleransi dan kekerasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dan analisis dokumen untuk memahami peran Muhammadiyah dalam konteks perkembangan sosial dan pemikiran Islam. Kami juga melakukan tinjauan literatur untuk konteks gerakan sosial baru sekitar tahun 1960-1970-an. Muhammadiyah lahir sebagai gerakan sosial baru yang mengintegrasikan Islam dengan modernitas, dengan fokus pada aspek-aspek personal dan kesejahteraan manusia. KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, dihadapkan pada sikap intoleran dan kekerasan dalam perjalanannya. Namun, dia tidak mengadopsi pendekatan konfrontatif atau non-kooperatif; sebaliknya, dia memperkuat aqidah Islam dan memberdayakan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk ekonomi, politik, dan budaya. Pendekatan ini sesuai dengan model gerakan sosial baru atau gerakan sosial kontemporer sekitar tahun 1960-1970-an, yang menekankan nilai-nilai humanis, spiritual, dan non-materialistik dalam mencapai tujuan yang bersifat universal. Gerakan sosial baru ini didasarkan pada keyakinan universal, simbol, dan nilai-nilai yang membawa perasaan solidaritas terhadap kelompok sosial yang berbeda. Muhammadiyah, sebagai gerakan sosial baru yang mengintegrasikan Islam dengan modernitas, telah menjadi contoh sukses dari gerakan sosial yang menerapkan pandangan yang kooperatif dan anti-kekerasan untuk melindungi dan meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Model gerakan sosial baru ini relevan dengan perubahan sosial dan nilai-nilai universal yang berkelanjutan dalam masyarakat. Studi ini memperkuat pemahaman tentang hubungan antara Islam, modernitas, dan gerakan sosial dalam konteks Indonesia.

References

Abdullah, N. (2015). K.H. Ahmad Dahlan (Muhammad Darwis). Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama, 9(1).

Arifin, S. (2019). Populisme, Demokrasi, Multikulturalisme: Artikulasi Baru Islam di Indonesia dalam Nalar Agama Publik. Malang: Intrans Publishing.

Arofah, S., & Jamu’in, M. (2015). Gagasan Dasar dan Pemikiran Pendidikan Islam K.H Ahmad Dahlan. Tajdida, 13(2).

Barton, G. (2014). The Gülen movement, Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama: Progressive Islamic thought, religious philanthropy and civil society in Turkey and Indonesia. Islam and Christian–Muslim Relations, 25(3), 287–301.

Bayat, A. (2005). Islamism and social movement theory. Third World Quarterly, 26(6), 891–908.

Brannen, J. (2017). Mixing methods: Qualitative and quantitative research. Routledge.

Buechler, S. M. (2016). Understanding social movements: Theories from the classical era to the present. Routledge.

Coser, L. A., Fealy, G., Rahman, M. T., Setia, P., Bunt, G. R., Setia, P., … Smith, H. J. (2020). Social Movements 1768-2012. Jurnal Komunikasi Islam, 1(1), 1–9.

Della Porta, D., & Diani, M. (1999). Social movements. The SAGE Handbook Of, 656.

Gunawan, A. (2018). Teologi Surat al-Maun dan Praksis Sosial Dalam Kehidupan Warga Muhammadiyah. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 5(2), 161–178. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v5i2.9414

Huriani, Y. (2021). Agama dan Gender: Versi Ormas Islam Perempuan di Indonesia. Lekkas.

Idharoel Haq, A. M., & Ziaulhaq, M. (2021). Studi Kebencian: Analisis Komparasi Pemikiran Bediüzzaman Said Nursi (1877-1960) dan K. H. Ahmad Dahlan (1868-1923). MELINTAS, 35(3), 258–278. https://doi.org/10.26593/mel.v35i3.4660.258-278

Khoirudin, A. (2020). Exploring muhammadiyah’s historical civilizational dimension of social reconstruction in Indonesia: Humanitarian and cosmopolitan approaches. Journal of Al-Tamaddun, 15(1), 183–197. https://doi.org/10.22452/JAT.vol15no1.13

Lubis, A. (1993). Pemikiran Muhammadiyah dan Muhammad Abduh. Jakarta: BulanBintang.

Madjid, N. (2020). Kepemimpinan: Bukan Sekadar Iktikad Baik.

Mawardi, A. (n.d.). Studi Pemikiran Pendidikan Kh. Ahmad Dahlan. Jurnal Tarbawi, 1(2).

Melucci, A. (1980). The new social movements: A theoretical approach. Social Science Information, 19(2), 199–226.

Menekuni Tirakat Toleransi Mengintip KH Ahmad Dahlan. (2020).

Meyer, D., & Tarrow, S. (1998). The Social Movement Saciety.

Muhammadiyah, P. P. (2015). Indonesia Berkemajuan: Rekonstruksi Kehidupan Kebangsaan yang Bermakna. Suara Muhammadiyah. Yokyakarta.

Mulkhan, A. M. (1990). Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalam Perspektif Perubahan Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Nashir, H. (2015). Muhammadiyah a Reform Movement, Universitas Muhammadiyah Surakarta (1st ed.). Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Ni’am, S. (2015). Pesantren: The miniature of moderate Islam in Indonesia. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 5(1), 111–134. https://doi.org/10.18326/ijims.v5i1.111-134

Noer, D. (1982). Gerakan Moderen Islam di Indonesia, 1900-1942. LP3ES= Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.

Nurhadi, R. (2017). Pendidikan Nasionalisme-Agamis dalam Pandangan K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari. CAKRAWALA: Jurnal Studi Islam, 12(2).

Nurhayati, S., Idris, M., & Burga, M. A.-Q. (2018). Muhammadiyah dalam Perspektif Sejarah, Organisasi, dan Sistem Nilai.

Qodir, Z., Nurmandi, A., & Yamin, N. (2015). Ijtihad Politik Muhammadiyah: Politik Sebagai Asmaul Husna. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saputra, A. (2018). Kegigihan KH Ahmad Dahlan Mendidik Meski Cuma 20-an Muridnya.

Sejarah Singkat. (2020).

Shihab, A. (1997). Membendung Arus Respons Gerakan Muhammadiyah Terhadap Penetrasi Misi Kristen Di Indonesia. Bandung: Mizan.

Singh, R. (2001). Social Movements, Old and New: A Post-Modernist Critique. New Delhi: Sage Publications.

Sitepu, S. B. (2017). Pemikiran Teologi K.H. Ahmad Dahlan. Jurnal Al-Lubb, 2(1).

Sukmana, O. (2016). Konsep dan Teori Gerakan Sosial. Malang: Intrans Publishing Malang.

Sutarga, A. (1987). Politik Etis dan Revolusi Kemerdekaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Tahir, G. (2010). Muhammadiyah (Gerakan Sosial Keagamaan dan Pendidikan). Jurnal Adabiyah, 10(2).

Tarrow, S. (1998). Power in Movement: Social Movements and Contentious Politics. New York: Cambridge University Press.

Umam, Z. K. (2017). Ahmad Dahlan dan Transformasi Islam.

Wiktorowicz, Q. (2002). Islamic activism and social movement theory: a new direction for research. Mediterranean Politics, 7(3), 187–211.

Yusuf, I., Mahfud, C., & Burhani, A. N. (2018). Outlook of Muhammadiyah: Liberalism, Pluralism and Islamism. Studia Islamika, 25(3).

Published

2023-10-22

Issue

Section

Articles