Transformasi Tari Piring

Dari Ekspresi Religius ke Komoditas Ekonomi

Authors

  • Elaine V.B. Kustedja Parahyangan Catholic University
  • Kairupan Melvyn Zaafir Program Studi Filsafat Konsentrasi Filsafat Budaya, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

DOI:

https://doi.org/10.26593/focus.v5i1.8028

Keywords:

Cultural Management, Cultural Strategy, Cultural product, Tradition, Creation autonomy

Abstract

Tari Piring, seni tari tradisional dari Minangkabau, Sumatera Barat, awalnya adalah bagian dari ritus kesuburan agraris yang sarat dengan nilai-nilai religius dan spiritual. Seiring dengan masuknya pengaruh Islam pada abad ke-16 dan perubahan sosial-budaya dalam beberapa dekade terakhir, Tari Piring mengalami perubahan signifikan menjadi komoditas dalam industri pariwisata dan hiburan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi transformasi Tari Piring dari ekspresi religius ke komoditas ekonomi, serta dampak proses komodifikasi ini terhadap nilai-nilai tradisional dan religius tari tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur. Sementara, analisis data dilakukan dengan menelaah perubahan dalam bentuk pertunjukan, pemasaran, dan persepsi masyarakat terhadap Tari Piring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komodifikasi Tari Piring menyebabkan pergeseran dari nilai-nilai religius dan budaya ke nilai-nilai ekonomis. Tari Piring kini lebih sering ditampilkan sebagai atraksi pariwisata dan hiburan daripada sebagai bagian dari upacara adat. Meskipun ini meningkatkan visibilitas dan eksistensi Tari Piring di era modern, perubahan ini juga mengancam keberlanjutan nilai-nilai tradisional dan spiritualnya. Elemen asli dari tari ini mengalami perubahan untuk memenuhi selera pasar, mengorbankan makna spiritual yang dulunya sangat kental.

References

Adnan, N. (2014). Character Building through Traditional Dance as Developing Identity Belongings: A Study of Indonesia-Malaysia. International Conference on Languages and Arts, 340–346.

Anggraini, D. A., & Astuti, F. (2020). Nilai–Nilai Pendidikan Karakter Dalam Gerak Tari Piring Di Sanggar Pelangi Ranah Minang Di Kota Padang. Jurnal Sendratasik, 10(1), 156–167.

Aristy, I. F., Azhari, I., & Zuska, F. (2018). Komodifikasi Tari Piring Minangkabau di Sumatera Utara. Jurnal Antropologi Sumatera, 16(2).

Azra, A. (1989). Sejarah Masuknya Islam ke Minangkabau. Islamic Cultural Heritage Journal.

Chris Bilton. (2023). Cultural Management - A Research Overview. Routledge.

Darwis, D. A., & Muslim, N. (2024). Minangkabau Cultural Identity: History And Development. International Journal of Religion, 5(10), 794–805.

Djunatan, S., Haq, M. Z., Viktorahadi, R. F. B., & Samosir, L. (2024). Kiat Sukses Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa. Gunung Djati Publishing.

Ediwar, E., Elizar, E., Arnailis, A., Jufri, J., & Firman, F. (2023). Pelatihan Musik Talempong Lagu Gua Tari Piring Dan Gua Indang Pada Grup Talempong Uwaik-Uwaik Pauah Saiyo, Kecamatan Tanjung Raya Maninjau, Provinsi Sumatera Barat. E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 353–364.

Ediwar, E., Elizar, E., Wahyuni, W., Admiral, A., Syofia, N., & Nurmalena, N. (2023). Character Education’s Dialectics Based on Art and Culture in the Approach of Cultural Studies. Interdisciplinary Social Studies, 2(9), 2300–2311.

Firdaus, D. R. S. (2020). How does Minangkabau’s Family Communication Pattern Affects Cultural Preservation and Cultural Erosion? Jurnal Komunikasi Pembangunan, 18(02), 104–116.

Halilintar, M. D., Wijayanto, H., & Noviantoro, H. T. (2019). The Music of Glass Plate Dance in Silampari Studio of Musi Rawas Regency (The Melodic Element Analysis). 2nd International Conference on Arts and Culture (ICONARC 2018), 78–83.

Haq, M. Z., Aprianti, P., & Djunatan, S. (2023). Eksistensi Perempuan Sunda Berdasarkan Dimensi Sunan Ambu dalam Epos Lutung Kasarung. Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 6(1), 13–24. https://doi.org/https://doi.org/10.15575/hanifiya.v6i1.24087

Indriarti, T., Ichsan, Y., Sugiarto, W., Sabilla, R., & Dirahman, F. (2022). Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Kesenian Tari Piring dan Lilin. Concept: Journal of Social Humanities and Education, 1(3), 99–109.

Jamal, M. (1992). Penyajian Tari Piring Tradisional Inanggkabau (Suatu Study Deskriptif Interpretatif). Laporan Penelitian, Aski Padang Panjang.

Kashim, M. I., & Husni, A. M. (2017). Maqasid shariah in modern biotechnology concerning food products. International Journal of Islamic Thought, 12, 27–39.

Kasiyan. (2019). Art, art education, creative industry: Critique of commodification and fetishism of art aesthetics in Indonesia. Cogent Arts and Humanities, 6(1). https://doi.org/10.1080/23311983.2019.1586065

Kirana, M. W. (2023). Identifikasi Makna Komodifikasi Tari Piring Melalui Perspektif Komunikasi Nonverbal. PRASI, 18(01), 40–49.

Kristian, V. (2023). A Description of Cultural Values in Tari Piring Minangkabau. Universitas Sumatera Utara.

Lune, H., & Berg, B. L. (2017). Qualitative research methods for the social sciences. Pearson.

MacLeod, N. (2006). Cultural tourism: Aspects of authenticity and commodification. Cultural Tourism in a Changing World: Politics, Participation and (Re) Presentation, 7, 177.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2007). Analisis Data Kualitatif, terjemah buku Qualitative Data Analysis. Penerjemah Tjetjep Rohidi dan Mulyarto, Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Mohamad, M., & Mohamad, M. (2020). Origins of the Divine Bureaucracy. The Divine Bureaucracy and Disenchantment of Social Life: A Study of Bureaucratic Islam in Malaysia, 33–67.

Mokoginta, K. (2022). Negotiation in Indonesian Culture: A Cultural Linguistic Analysis of Bahasa Indonesia Textbooks. Theory and Practice in Language Studies, 12(4), 691–701. https://doi.org/10.17507/tpls.1204.09

Naas, M. (2016). Television and modernity: Jacques Derrida and the religion of the media. In Media, Culture and Society (Vol. 38, Issue 1, pp. 96–106). https://doi.org/10.1177/0163443715615418

Precillia, M. (2024). Dramaturgi Pertunjukan Tari Piring Kumun Debai Kota Sungai Penuh. Prosiding ISBI Bandung.

Putra, A. M. S., Putri, A. N. L., Angelina, O. P., Lutfi, T., Handayani, R. D., & Prihandono, T. (2023). Analysis of physics concept of center of mass and equilibrium at the traditional dance of tari Piring, West Sumatera. AIP Conference Proceedings, 2614(1).

Sangidu. (2007). Literary Research: Approaches, Theories, Methods, Techniques, and Tips. West Asian Literature Publishing Section, Faculty of Cultural Sciences, Gadjah Mada University.

Setiawan, N., Mardiana, R., & Adiwibowo, S. (2023). Ekologi Budaya dan Ekospiritualitas Komunitas Adat Baduy Menghadapi Modernisasi: Studi Ekologi Budaya dan Ekospiritualitas di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten. Focus, 4(2), 107–120.

Sujarwo, W., Arinasa, I. B. K., Salomone, F., Caneva, G., & Fattorini, S. (2014). Cultural erosion of Balinese indigenous knowledge of food and nutraceutical plants. Economic Botany, 68(4), 426–437.

Sulistiyono, S. T. (2018). The importance of Indonesia’s Nationalism revitalization in the globalization era: a historical perspective. Journal of Maritime Studies and National Integration, 2(1), 1–15.

Umam. (2022). Mengenal Sejarah Asal Tari Piring dan Makna Setiap Gerakannya. Gramedia.

Winiarti, S. (2022). Tradition Meets Modernity: Learning Traditional Building using Artificial Intelligence. Asian Journal of University Education, 18(2), 375–385. https://doi.org/10.24191/ajue.v18i2.17992

Wróblewski, Ł., Dacko-Pikiewicz, Z., & Liu, J. (2018). Cultural Management. From Theory to Practice (E. Mitek, Ed.). https://www.researchgate.net/publication/330503360

Published

2024-06-20

Issue

Section

Articles