Analisa Beban Kerja Mental Operator Dengan Metode NASA TLX Di PT XYZ

Penulis

  • Wawan Sulistiyo Institut Teknologi Nasional Malang
  • Prima Vitasari Institut Teknologi Nasional Malang

DOI:

https://doi.org/10.26593/jrsi.v13i2.7087.45-52

Abstrak

PT XYZ merupakan industri fermentasi yang menggunakan Human Machine Interfaces(HMI) dalam proses produksi. Dengan beban kerja mental operator yang tinggi dapat menggangu produktivitas perusahaan. Pada tahun 2021 pencapain prosentase target kegagalan produksi di PT XYZ belum mencapai target yang ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini untuk  mengukur dan melakukan perbaikan terhadap beban kerja mental di PT XYZ  . Metode penelitian yaitu mengukur   beban kerja mental menggunakan kuesioner NASA TLX, melakukan analisis data dengan descriptive statistic, serta melakukan uji t berpasangan untuk membandingkan hasil beban kerja mental sebelum dan sesudah perbaikan. Dari hasil penelitian diperoleh skor beban kerja mental yaitu 72,64 dengan kategori tinggi. Dari enam dimensi NASA TLX operator mengalami tuntutan waktu sebesar 24,1%, usaha 23,1%, tuntutan mental 22,3%, performansi 20,2%, tuntutan fisik 9,3% dan frustasi 1,0%. Hasil perbaikan dapat mengurangi beban kerja mental operator yang tinggi dari 82 ke 74 dengan significant level 0,004, dan meningkatkan beban kerja mental operator yang rendah dari 53 ke 66 dengan significant level 0,129.

Biografi Penulis

Wawan Sulistiyo, Institut Teknologi Nasional Malang

Teknik Industri

Prima Vitasari, Institut Teknologi Nasional Malang

Teknik Industri

Referensi

Braarud, P.Ø. (2021). Investigating the validity of subjective workload rating (NASA TLX) and subjective situation awareness rating (SART) for cognitively complex human–machine work. International Journal of Industrial Ergonomics, 89, 103233. https://doi.org/10.1016/j.ergon.2021.103233

Cain, B. (2007). A Review of the Mental Workload Literature. Defence Research and Development Toronto (Canada), 1998, 4-1-4–34. http://www.dtic.mil/cgi-bin/GetTRDoc?Location=U2&doc=GetTRDoc.pdf&AD=ADA474193

Ghalenoei, M., Mortazavi, S. B., Mazloumi, A., & Pakpour, A. H. (2021a). Impact of workload on cognitive performance of control room operators. Cognition, Technology and Work, 0123456789. https://doi.org/10.1007/s10111-021-00679-8

Ghalenoei, M., Mortazavi, S. B., Mazloumi, A., & Pakpour, A. H. (2021b). Impact of workload on cognitive performance of control room operators. Cognition, Technology and Work. https://doi.org/10.1007/s10111-021-00679-8

Ghanavati, F. K., Choobineh, A., & Keshavarzi, S. (2019). Assessment of mental workload and its association with work ability in control room operators. 389–397. https://doi.org/10.23749/mdl.v110i5.8115

Hancock, G. M., Beach, L., & Hancock, P. A. (2021). Chapter 7 Mental Workload What Is Mental and Cognitive

Hart, S. G., & Staveland, L. E. (1988). Development of NASA-TLX (Task Load Index): Results of Empirical and Theoretical Research. Advances in Psychology, 52(C), 139–183. https://doi.org/10.1016/S0166-4115(08)62386-9

Hutabarat, J. (2018). Kognitif Ergonomi. Journal of Physics A: Mathematical and Theoretical, 44(8), 1689–1699.

Made, N., & Wulanyani, S. (2015). Tantangan dalam Mengungkap Beban Kerja Mental. Buletin Psikologi, 21(2), 80. https://doi.org/10.22146/bpsi.7372

Morales, A. F. C., Hernandez Arellano, J. L., Muñoz, E. L. G., & Macías, A. A. M. (2020). Development of the NASA-TLX Multi Equation Tool to Assess Workload. International Journal of Combinatorial Optimization Problems and Informatics, 11(1), 50–58. https://search.proquest.com/docview/2314323230?accountid=31491

Rachmuddin, Y. (2020). MENGOPTIMALKAN JUMLAH ENGINEER DI BAGIAN ELECTRICAL / INSTRUMENT ENGINEERING ( Studi Kasus di PT Vale Indonesia Tbk ).

Rubio, S., Díaz, E., Martín, J., & Puente, J. M. (2004). Evaluation of Subjective Mental Workload: A Comparison of SWAT, NASA-TLX, and Workload Profile Methods. Applied Psychology, 53(1), 61–86. https://doi.org/10.1111/j.1464-0597.2004.00161.x

Sujarweni, V. W., (2015). SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Tarwaka, Bakri, S. H. A., & Sudiajeng, L. (2004). Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: Uniba Press

Warm, J. S., Parasuraman, R., & Matthews, G. (2008). Vigilance requires hard mental work and is stressful. Human Factors, 50(3), 433–441.https://doi.org/10.1518/001872008X312152

Young, M. S., Brookhuis, K. A., Wickens, C. D., & Hancock, P. A. (2015). State of science: mental workload in ergonomics. In Ergonomics (Vol. 58, Issue 1, pp. 1–17). Taylor & Francis. https://doi.org/10.1080/00140139.2014.956151

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-10-22