KONFIGURASI SPASIAL RUMAH TRADISIONAL TEPAL DALAM KAITANNYA DENGAN ASPEK SOSIO BUDAYA (OBJEK STUDI: DESA TEPAL, KECAMATAN BATULANTEH, KABUPATEN SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT)

Penulis

  • Ametha Safa ; Yohanes Basuki Dwisusanto

DOI:

https://doi.org/10.26593/risa.v5i01.4416.36-51

Abstrak

Abstrak- Rumah adalah sebuah konsekuensi fenomena budaya, dimana bentuk dan organisasinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya tempatnya berada. Sosio-budaya sendiri merupakan hasil pikiran dan akal budi, yang ada untuk kehidupan bermasyarakat. Hasil dari proses berbudaya ini menghasilkan berbagai perwujudan, seperti kesenian, kepercayaan, hingga karya arsitektur.

Desa Tepal di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, merupakan satu dari sedikit desa terpencil di Pulau Sumbawa yang masih mempertahankan tradisi dan adat istiadat yang diturunkan oleh para leluhurnya. Wujud fisik arsitekturalnya masih melekat dengan nilai-nilai dan tradisi yang berlaku. Hal ini dapat dilihat pada wujud fisik, sistem pengukuran, serta elemen lain pada rumah huniannya.

Rumusan masalah yang menjadi landasan penelitian ini mencakup bagaimana aspek sosio budaya mempengaruhi konfigurasi spasial dan elemen pembentuk ruang Tepal. Tujuannya untuk menjelaskan kekuatan-kekuatan dalam kaitan aspek sosiobudaya yang mempengaruhi konfigurasi spasial dan elemen pembentuk ruang pada hunian.

Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan pengamatan terhadap wujud fisik hunian yang dipengaruhi oleh aspek sosiobudaya dari adat istiadat yang berlaku. Diperoleh kesimpulan bahwa terdapat aspek filosofis serta nilai-nilai seperti nilai kepercayaan, peran gender, usia, kebiasaan, dan ekonomi mempengaruhi penataan ruang pada bagian dalam, luar, serta elemen pembentuk rumah.

Diterbitkan

2020-12-10