KESESUAIAN KONSEP RUANG RITUAL IBADAH BERJAMAAH DENGAN BENTUK ARSITEKTUR MASJID AL-AHDHAR

Penulis

  • Aysha Saffana Mazaya Reza ; Purnama Salura

DOI:

https://doi.org/10.26593/risa.v5i01.4417.52-68

Abstrak

Abstrak- Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penganut agama Islam terbesar di dunia. Tingginya jumlah penduduk yang menganut agama Islam menyebabkan tingginya kebutuhan untuk mendirikan masjid yang memiliki fungsi utama sebagai sarana untuk menjalankan kegiatan ibadah di berbagai daerah.

Masjid sebagai tempat pertemuan manusia dengan Tuhan-nya idealnya memiliki aspek spasial yang sesuai dengan karakter kegiatan yang dilakukan didalamnya. Kegiatan ritual ibadah shalat berjamaah memiliki persyaratan dan alur gerak tertentu, sehingga memiliki penataan dan karakter yang berbeda dengan arsitektur bangunan lainnya.

Seiring dengan berkembangnya zaman, arsitektur masjid semakin beragam. Inovasi struktur dan kemajuan teknologi memungkinkan munculnya variasi bentuk arsitektur masjid yang menarik. Berkenaan dengan hal tersebut, Masjid Al-Ahdhar merupakan salah satu masjid dengan bentuk arsitektur yang unik. Hal ini terlihat dari bentuk bangunan yang memanjang ke arah samping dan tidak berkubah, sehingga tidak seperti arsitektur masjid pada umumnya. Walaupun memiliki bentuk arsitektur yang menarik, perlu diketahui apakah hasil rancangan bentuk dan ruang dalam pada masjid dapat mewadahi fungsi dengan baik. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan konsep ruang ritual ibadah berjamaah pada arsitektur masjid.

Tujuan penelitian ini adalah mengungkap kesesuaian konsep ruang ritual ibadah berjamaah pada objek studi terpilih, yaitu Masjid Al-Ahdhar. Penelitian dilakukan dengan melakukan penelusuran terhadap aspek-aspek konsep ruang ritual ibadah berjamaah, lalu kemudian menentukan aspek properti dan komposisi bangunan yang sesuai dengan konsep tersebut. Setelah itu, dilakukan evaluasi konsep ruang ritual pada hasil rancangan arsitektur Masjid Al-Ahdhar yang dibagi lingkup pembahasannya berdasarkan teori anatomi bangunan. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi kontribusi mengenai aspek spasial dalam masjid. Sehingga, walapun arsitektur masjid memiliki bentuk yang beragam tetap memenuhi persyaratan kegiatan ibadah.

Diterbitkan

2020-12-10