PERAN SETTING ELEMEN FISIK TERHADAP AKTIVITAS PADA KAMPUNG WISATA OBJEK STUDI: KAMPUNG LAWAS MASPATI DAN KAMPUNG PELANGI KENJERAN SURABAYA
DOI:
https://doi.org/10.26593/risa.v6i01.5424.20-39Abstrak
Abstrak - Indonesia memiliki beragam kampung wisata yang tersebar di berbagai wilayah. Kampung wisata tersebut memiliki tema yang beragam sesuai dengan karakter wilayah dan warga kampungnya. Sebut saja seperti kampung batik, kampung keramik, dan kampung pelangi, dan lain sebagainya. Hadirnya konsep kampung wisata juga tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga terjadi di berbagai negara lain seperti Gamcheon Culture Village di Korea, Chefchaouen di Maroko, Marsaxlokk Village di Malta, dan lainnya. Dengan hadirnya konsep wisata pada suatu kampung, memberikan kebaruan baik manusia (wisatawan dan warga kampung) sebagai pengguna ruang disertai dengan aktivitasnya.
Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana dengan hadirnya kampung wisata ini memberikan pengaruh secara arsitektural pada kampung wisata. Penelitian ini akan membahas mengenai apa yang dimaksud kampung wisata, bagaimana terjadinya aktivitas wisata pada kedua objek studi berikut bagaimana arsitektur sebagai elemen fisik berperan terhadap aktivitas di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan seberapa jauh sebuah kampung yang disebut kampung wisata layak sebagai tempat wisata dengan memperkenalkan kriteria wisata apa kriteria suatu kampung dapat disebut sebagai kampung wisata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, menggunakan Kampung Lawas Maspati dan Kampung Pelangi Kenjeran sebagai objek studi untuk dikomparasi berdasarkan kriteria wisata itu sendiri, untuk selanjutnya diteliti bagaimana setting elemen fisik (arsitektur) berperan dalam mengakomodir aktivitas wisata pada kampung itu sendiri. Sehingga dapat seberapa jauh kedua objek studi tersebut memenuhi kriteria wisata yang ada sehingga layak sebagai tempat wisata. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman apa yang dimaksud dengan kampung wisata dan pentingnya peran arsitektur dalam mewujudkan kampung wisata yang selayaknya.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa elemen fisik pada Kampung Lawas Maspati memenuhi tiga kriteria yang perlu dimiliki kampung wisata dan terdapat aktivitas wisata yang diselenggarakan oleh pengelola kampung setempat, sedangkan Kampung Pelangi Kenjeran belum memenuhi keriteria wisata yang ada, ketersediaan elemen fisik pada Kampung Pelangi Kenjeran pun sangat minim. Hal ini membuktikan adanya istilah “wisata” pada kampung Pelangi Kenjeran masih belum sesuai sebagai mana mestinya.
Kata Kunci: setting, elemen fisik, aktivitas, kampung wisata
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Dionisius Arief Anjasmoro
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.