AKULTURASI ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN MODERN PADA BANGUNAN KLENTENG SATYA BUDHI DI BANDUNG

Penulis

  • Hendra Hartarto Sugianto Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan
  • Bachtiar Fauzy Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

DOI:

https://doi.org/10.26593/risa.v6i03.5941.275-290

Abstrak

Abstrak Indonesia merupakan negara kesatuan yang mempunyai berbagai macam etnis dan kebudayaan. Klenteng merupakan bangunan peribadatan untuk masyarakat minoritas karena jumlahnya tidak terlalu banyak dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Klenteng menggunakan konsep akulturasi arsitektur yang mengkombinasikan antara unsur tradisional dan unsur modern yang banyak diterapkan, salah satunya adalah Klenteng Satya Budhi di Bandung. Dalam metode desain pada bangunan harus menerapkan unsur tradisional karena merupakan usaha untuk melestarikan atau mempertahankan kebudayaan tersebut pada zaman sekarang. Dalam studi kasus Klenteng Satya Budhi akan mendeskripsikan antara unsur tradisional dan unsur modern berdasarkan konsep tapak, tatanan massa, susunan ruang, struktur konstruksi dan ornamentasi. Sesudah itu, akan mendapatkan aspek yang mendominasi antara unsur tradisional dan unsur modern berdasarkan bagian utama pada bangunan. Hasil dari proses akan memperlihatkan dominasi dalam menerapkan unsur tradisional dan unsur modern pada Klenteng Satya Budhi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang mendeskripsikan studi kasus, metode analitis yang menganalisa studi kasus berdasarkan teori dan metode interpretatif dalam menghasilkan kesimpulan yang merupakan usaha untuk memahami dominasi antara unsur tradisional dan unsur modern berdasarkan metode desain. Serta, untuk mendefinisikan konsep akulturasi arsitektur yang digunakan melalui desain bangunan peribadatan.

 

Kata kunci: akulturasi arsitektur, arsitektur tradisional, arsitektur modern, Klenteng Satya Budhi.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-07-05