PENERAPAN KONSEP SENTRALITAS PADA KERATON SURAKARTA HADININGRAT

Penulis

  • Denny Winata Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan
  • Indri Astrina Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

DOI:

https://doi.org/10.26593/risa.v6i03.5943.314-331

Abstrak

Abstrak - Keraton merupakan sebuah kompleks arsitektur bersejarah dengan fungsi sebagai tempat tinggal penguasa dan keluarga kerajaan. Keraton memegang peranan penting dalam perkembangan sebuah kota khususnya kota-kota di Jawa. Bukan hanya berupa bangunan kediaman raja, keraton juga memiliki pengaruh dalam otoritas kehidupan masyarakat sebagai bangunan pemerintahan. Seiring berkembangnya zaman, keraton tidak lagi menjadi entitas pemerintahan yang menggeser peran dan aspek fungsionalnya. Di Indonesia, keraton dipandang sebagai obyek sejarah yang memiliki kekayaan sejarah, budaya, dan agama. Faktor ini membentuk sebuah peran baru keraton sebagai pusat kebudayaan pengetahuan dan keagamaan. Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan salah satu keraton yang masih berfungsi sebagai kediaman raja dan keraton peninggalan Mataram Kuno yang turut mengalami fenomena pergeseran fungsi. Keraton sebagai sebuah kompleks dengan berbagai peran kepusatan yang dimilikinya tidak hanya tercermin dari fungsinya, melainkan juga dari pola tatanan massa keraton. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi pola tatanan arsitektural Keraton Surakarta Hadiningrat serta peran sentralitas yang terkandung didalamnya.

Penelitian kualitatif dengan pendekatan descriptive dan textual analysis digunakan untuk mendeskripsikan konsep sentralitas yang terdapat pada keraton. Konsep sentralitas Christopher Alexander diintegrasikan dengan konsep-konsep kosmologi yang melandasi pola tatanan Keraton Surakarta Hadiningrat untuk mengetahui alasan terbentuknya pola tatanan massa yang mencirikan sentralitas dan pengaruhnya terhadap keraton sebagai sebuah bangunan sentralitas. Data sentralitas yang diperoleh dengan observasi lapangan dan studi pustaka dikelompokkan menjadi dua bagian konsentrasi analisis, yaitu hubungan tatanan keraton terhadap Kota Surakarta (skala makro) dan tujuh lapisan Jambudvipa dalam keraton termasuk atap tradisional pada keraton (skala mikro).

Temuan penelitian membuktikan keraton memegang peranan penting dalam tata sebuah kota dengan berlandaskan konsep Catur Gatra Tunggal yang selalu dapat ditemui pada kota Jawa. Temuan sejarah dan budaya menjadi tiang pembentuk Kota Surakarta setelah keberadaan keraton. Temuan konsep sentralitas yang terdapat pada keraton juga memiliki intensitas yang berbeda-beda terkait dengan fungsi dan posisi bangunannya serta terhadap konsep kosmologi yang terdapat pada keraton. Temuan tersebut membuktikan tatanan keraton memiliki hierarki utama tunggal terhadap Kedhaton yang menjadi inti dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Meskipun keraton memiliki pusat-pusat pembentuk lapisan yang memiliki kualitas sentralitas tersendiri, peran setiap pusat kecil tersebut menegaskan keutamaan Kedhaton sekaligus memperkuat kualitas sentralitas. Tentunya, hubungan antar tiap lapisan sangat erat dalam membentuk sebuah entitas kesatuan arsitektural.

 

Kata Kunci: sentralitas, pola tatanan, keraton, kosmologi, Surakarta, Jawa tengah

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-07-05