STUDI PENJAJARAN ARSITEKTUR MASJID-MASJID TUA DI ACEH DAN DI JAWA PESISIRAN DITINJAU DARI SOSOK, TEKTONIKA, DAN ORNAMENTASI KASUS STUDI MASJID DI ACEH, BANTEN, CIREBON, DEMAK, DAN KUDUS

Penulis

  • Ridho Gustama Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan
  • Yuswadi Saliya

DOI:

https://doi.org/10.26593/risa.v8i03.8244.310-327

Abstrak

Abstrak - Aceh memegang peranan penting dalam masuknya Islam di Indonesia. Letak geografis Aceh yang berada di pesisir pantai menjadikan kota ini sebagai salah satu kota tempat bertemunya pedagang-pedagang dari seluruh dunia. Oleh karena itu, banyak relasi antara Aceh dengan budaya-budaya yang masuk ke Aceh. Selain itu, Aceh menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang memegang kuat syariat Islam dalam kehidupan bermasyarakat. Bangunan keagamaan khususnya masjid di Aceh menjadi penting karena bukan hanya menjadi tempat ibadah namun menjadi pusat pembelajaran sekaligus menjadi tempat wisata religi. Masjid-masjid kuno di Aceh ditemukan memiliki keserupaan dengan masjid-masjid kuno di Pesisiran Jawa dengan ditemukannya sketsa Masjid Baiturrahman sebelum dibakar. Dari temuan-temuan tersebut, memunculkan pertanyaan penelitian ‘Bagaimana persamaan dan perbedaan arsitektur masjid-masjid tua di Aceh dan Jawa Pesisiran ditinjau dari Sosok, Tektonika, dan Ornamentasinya?’ lalu ‘Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persamaan dan perbedaan tersebut?’.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan yang ada antara masjid-masjid kuno di Aceh dan Jawa Pesisiran yang ditinjau dari sosok, tektonika, dan ornamentasinya. Selain itu, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persamaan dan perbedaan itu. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dimana data-data yang didapat dari penelitian dalam bentuk kata-kata dan data yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis maupun lisan. Adapun untuk objek-objek yang diteliti dibedakan menjadi 2, yaitu masjid jami dan masjid besar. Masjid jami terdiri dari Masjid Tuha Ulee Kareng, Masjid Tuha Lamura, Masjid Tgk Fakinah, dan Masjid Beuracan. Sedangkan untuk masjid besar terdiri dari Masjid Indrapuri.

Melalui penelitian ini ditemukan bahwa pada sosok Masjid Aceh dan Jawa Pesisiran memiliki keserupaan, sedangkan pada tektonika terdapat keserupaan pada penggunaan sistem struktur saka guru. Selain persamaan, terdapat perbedaan pada tektonika dimana Masjid Aceh masih terlihat menggunakan balok pengikat kolom yang terlihat di atas lantai sedangkan Masjid Jawa Pesisiran tidak menggunakannya. Untuk ornamentasi, didominasi keserupaan antara Masjid Aceh dan Jawa Pesisiran sedangkan perbedaan mencoloknya pada penggunaan memala pada puncak atap dimana Masjid Aceh tidak menggunakan memala sedangkan masjid di Jawa Pesisiran menggunakannya. Selain itu, terdapat ornamentasi yang menarik berupa ornamentasi jantung pisang yang ditemukan kemiripan dengan penyelesaian plafon di India (Era Mughal) dan kemiripan dengan ornamen pada Kompleks Makam Sunan Gunung Jati. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor politik, faktor lokalitas, dan faktor eksternal.

Kata Kunci: sosok, tektonika, ornamentasi, Aceh

##submission.additionalFiles##

Diterbitkan

2024-07-04