Dampak Radikalisme terhadap Perempuan Masa Kini

Authors

  • Fajriatun Nisa Islami UIN Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.26593/focus.v2i2.5404

Keywords:

Impact, Womens, Radicalism

Abstract

Radicalism is a deviant thing and has an impact on women. Women are considered to be the perpetrators in an act of violence such as terrorism. In his understanding, radicalism does not only have its own interests, but is very subject to the perspective of the majority. The notion of radicalism can be seen in terms of religion, social, or violent-conflict. Even women have always been the most affected by the existence of radicalism. Therefore, this study aims to discuss Johan Galtung's conflict transformation theory and Peter Neumann's religious violence. This study uses qualitative methods through literature study and descriptive analysis of current radicalism. The results of this study indicate that what Johan Galtung said is related to conflict theory and Peter Neumann, so there must be a basic reference regarding the impact of radicalism on women in every authoritarian government policy in the name of religion and gender.

References

Ahdira, A. (2021). Tak Mau Ada Perempuan di Pemerintahan, Taliban: Tugas Wanita Hanya Melahirkan! Pikiran Rakyat. https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-012587425/tak-mau-ada-perempuan-di-pemerintahan-taliban-tugas-wanita-hanya-melahirkan?page=2

Cunningham, K. (2008). The Evolving Participation of Muslim Women in Palestine, Chechnya, and the Global Jihadi Movement. Female Terrorism and Militancy: Agency, Utility and Organization.

Darmalaksana, W. (2020). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka Dan Studi Lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung., Pusat Perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Dja’far, A. M., Taqwa, L., & Kholisoh, S. (2017). Intoleransi dan Radikalisme Di Kalangan Perempuan: Riset Lima Wilayah Di Bogor, Depok, Solo Raya, Malang, dan Sumenep. 1–17.

Galtung, J. (1988). Kekerasan, Perdamaian, dan Penelitian Perdamaian. Yayasan Obor Indonesia.

Galtung, J. (1996). Peace by Peaceful Means: Peace and conflict Development and Civitalization. IPRIO.

Jamhari. (2003). Citra Perempuan dalam Islam: Pandangan Ormas Keagamaan (PPIM-UIN J). Gramedia.

Keluarga, P. D. A. N. (2019). Orasi ilmiah. September.

Marcoes, L. (2015, November 26). Why do women join radical groups. Indonesia at Melborne.

Musyafak, N., Marfu, U., & Lailatul, N. (n.d.). Peran perempuan dalam pencegahan radikalisme. 21(1), 85–110.

Perempuan, K. (2019). Laporan Independen Lembaga HAM tentang 25 Tahun Pelaksanaan Kesepakatan Global Beijing Platform for Action di Indonesia. In A. Pradjasto H (Ed.), Seri Dokumen Kunci 15. Komnas Perempuan.

Perempuan, K. (2021). Perempuan Dalam Himpitan Pandemi : Lonjakan Kekerasan Seksual,Kekerasan Siber,Perkawinan Anak,Dan Keterbatasan Penanganan Ditengah Covid-19. Journal of Chemical Informatfile:///Users/Ghinahana/Downloads/10964-27747-1-PB.Pdfion and Modeling, 138(9), 1689–1699.

Santoso, T. (2002). Teori-Teori Kekerasan. Ghalia.

Taliban perintahkan para perempuan berhenti bekerja, “Penghapusan perempuan berarti penghapusan manusia.” (2021). https://www.bbc.com/indonesia/dunia-58620139

Tessler, M. (2002). Islam and Democracy in the Middle East: The Impact of Religious Orientations on Attitudes toward Democracy in Four Arab Countries. Comparative Politics.

Yakin, H. (2009). Agama dan Kekerasan dalam Transisi Demokrasi di Indonesia. eISAQ Press.

Zedalis, D. (2008). Beyond the Bombings: Analyzing Female Suicide Bombers.

REFERENSI

Ahdira, A. (2021). Tak Mau Ada Perempuan di Pemerintahan, Taliban: Tugas Wanita Hanya Melahirkan! Pikiran Rakyat. https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-012587425/tak-mau-ada-perempuan-di-pemerintahan-taliban-tugas-wanita-hanya-melahirkan?page=2

Cunningham, K. (2008). The Evolving Participation of Muslim Women in Palestine, Chechnya, and the Global Jihadi Movement. Female Terrorism and Militancy: Agency, Utility and Organization.

Darmalaksana, W. (2020). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka Dan Studi Lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung., Pusat Perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Dja’far, A. M., Taqwa, L., & Kholisoh, S. (2017). Intoleransi dan Radikalisme Di Kalangan Perempuan: Riset Lima Wilayah Di Bogor, Depok, Solo Raya, Malang, dan Sumenep. 1–17.

Galtung, J. (1988). Kekerasan, Perdamaian, dan Penelitian Perdamaian. Yayasan Obor Indonesia.

Galtung, J. (1996). Peace by Peaceful Means: Peace and conflict Development and Civitalization. IPRIO.

Jamhari. (2003). Citra Perempuan dalam Islam: Pandangan Ormas Keagamaan (PPIM-UIN J). Gramedia.

Keluarga, P. D. A. N. (2019). Orasi ilmiah. September.

Marcoes, L. (2015, November 26). Why do women join radical groups. Indonesia at Melborne.

Musyafak, N., Marfu, U., & Lailatul, N. (n.d.). Peran perempuan dalam pencegahan radikalisme. 21(1), 85–110.

Perempuan, K. (2019). Laporan Independen Lembaga HAM tentang 25 Tahun Pelaksanaan Kesepakatan Global Beijing Platform for Action di Indonesia. In A. Pradjasto H (Ed.), Seri Dokumen Kunci 15. Komnas Perempuan.

Perempuan, K. (2021). Perempuan Dalam Himpitan Pandemi : Lonjakan Kekerasan Seksual,Kekerasan Siber,Perkawinan Anak,Dan Keterbatasan Penanganan Ditengah Covid-19. Journal of Chemical Informatfile:///Users/Ghinahana/Downloads/10964-27747-1-PB.Pdfion and Modeling, 138(9), 1689–1699.

Santoso, T. (2002). Teori-Teori Kekerasan. Ghalia.

Taliban perintahkan para perempuan berhenti bekerja, “Penghapusan perempuan berarti penghapusan manusia.” (2021). https://www.bbc.com/indonesia/dunia-58620139

Tessler, M. (2002). Islam and Democracy in the Middle East: The Impact of Religious Orientations on Attitudes toward Democracy in Four Arab Countries. Comparative Politics.

Yakin, H. (2009). Agama dan Kekerasan dalam Transisi Demokrasi di Indonesia. eISAQ Press.

Zedalis, D. (2008). Beyond the Bombings: Analyzing Female Suicide Bombers.

Downloads

Published

2022-12-14

Issue

Section

Articles