DESIGN THINKING YANG DILAKUKAN BUDI PRADONO DALAM PROSES DESAIN HOTEL U JANEVALLA
DOI:
https://doi.org/10.26593/risa.v4i1.3684.15-32Abstrak
Abstrak- Design thinking merupakan proses di mana arsitek melakukan pendekatan problem-solving untuk menyikapi masalah-masalah dalam proses desain. Proses problem-solving ini merupakan proses pencarian solusi yang paling tepat dari semua solusi-solusi yang diciptakan. Solusi-solusi yang diambil menjadi keputusan-keputusan desain, merupakan faktor pembentuk dari desain keseluruhan bangunan dan pengambilannya dipengaruhi oleh sikap normatif arsitek.
Salah satu arsitek di Indonesia yang memiliki karakter kuat sehingga selalu menghasilkan desain arsitektur yang menarik adalah Budi Pradono. Firma arsiteknya bernama Budi Pradono Architects atau sering disingkat menjadi BPA.
Salah satu bangunan karya BPA yang menarik adalah Hotel U Janevalla di Bandung. Melihat tampilan bangunan tersebut yang atraktif secara sekilas, tercermin kerumitan dalam proses perencanaannya karena bentukannya yang tidak biasa dan sangat iconic.
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui bagaimana design thinking yang dilakukan oleh Budi Pradono dalam proses desain Hotel U Janevalla Bandung.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, data diperoleh dari studi literatur, pengamatan langsung ke lapangan, gambar kerja, serta dari wawancara kepada arsitek utama dan arsitek in-charge Hotel U Janevalla.
Kesimpulan yang diperoleh bahwa design thinking yang dilakukan Budi Pradono dalam proses problem-solving dari tahapan konsep hingga pengawasan berkala terlihat dengan jelas dipengaruhi oleh sikap normatifnya dan menjadi cerminan dari keatraktifan desain Hotel U Janevalla. Dalam design thinkingnya, arsitektur yang layak dengan sikap normatif arsiteknya adalah arsitektur yang memiliki inovasi karena didapatkan dari hasil pemetaan fenomena terkini dengan riset dan mengedepankan eksperimen dengan mempertanyakan produksi bangunan konvensional. Problem yang muncul dalam design thinking Budi Pradono adalah bagaimana agar ia dapat membuat desain hotel yang atraktif dan memenuhi arsitektur yang layak sesuai dengan sikap normatifnya. Tujuan Budi Pradono untuk menciptakan hotel dengan desain yang atraktif turut menambah sub-problem dalam desain. Hal ini membuat proses problem-solving yang dilakukan akan semakin banyak tetapi dapat menciptakan potensi inovasi yang semakin banyak pula. Selain itu, bertambahnya sub-problem juga diakibatkan oleh hal-hal yang tak terduga muncul dalam prosesnya dan membutuhkan penyikapan desain. Prosedur problem-solving yang digunakan dalam design thinking Budi Pradono adalah seluruh prosedur tetapi didominasi oleh penggunaan prosedur generate-and-test procedures. Rules yang digunakan pada beberapa kasus problem-solving adalah rules analogi dancing, rules relasi bangunan dengan lingkungan, rules operator, rules standar hotel bintang 4, dan rules desain industrial. Tipe Problem-solving yang paling sering dilakukan adalah problem-solving yang terus berkembang dengan penyesuaian atau rules yang masuk dan akhirnya menemukan keputusan solusi.