PENGARUH BUKAAN RUANG TERHADAP SENSE OF SACRED SPACE JEMAAT (OBJEK STUDI: GEREJA ST. GABRIEL BANDUNG)

Penulis

  • Dian Novita Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan
  • Aldyfra L. Lukman Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

DOI:

https://doi.org/10.26593/risa.v7i01.6360.31-48

Abstrak

 

Abstrak - Gereja St. Gabriel adalah rumah Allah dan wadah bagi umat Katolik beribadah. Gereja Katolik St. Gabriel memiliki konsep yang mengutamakan keterhubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan juga manusia dengan lingkungan. Kenyamanan ruang merupakan faktor penting dalam mendukung suasana beribadah, sehingga Gereja St. Gabriel memperkuat konsepnya dengan konsep desain pasif dan ekologis. Konsep tersebut diwujudkan melalui transparansi dan keterbukaan bangunan gereja yang besar terhadap lingkungannya, untuk mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami.  Hal tersebut yang membuat wujud fisik Gereja St. Gabriel memiliki perbedaan dengan Gereja Katolik pada umumnya, yang relatif tertutup dengan bukaan terbatas, untuk meminimalisasi gangguan suara dari luar guna membentuk suasana ibadah yang lebih sakral. Pengalaman ruang dalam gereja akan mempengaruhi suasana ibadah dan pengalaman spiritualitas jemaat saat melaksanakan kegiatan ibadah. Suasana dan pemaknaan ruang yang tidak hanya dipersepsikan secara visual saja, namun dapat dipengaruhi juga dengan indera pendengaran bahkan hingga ke indera penciuman. Oleh karena itu, penelitian ini menarik untuk dilakukan, untuk memahami bagaimana sebuah bukaan ruang di bangunan ibadah membentuk sense of sacred space bagi jemaat nya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang disampaikan secara deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, studi literatur, dan menyebarkan kuesioner kepada jemaat gereja. Data dianalisis sesuai dengan kajian teori yang digunakan dan juga dari hasil kuesioner mengenai sense of sacred space jemaat terhadap bukaan di Gereja St. Gabriel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sense of sacred space jemaat dapat terbentuk jika suasana ruang ibadah tenang dan kondusif. Bukaan ruang memiliki peranan penting dalam membentuk suasana tersebut. Maka, dapat disimpulkan bahwa melalui kualitas visual dan audial yang dihasilkan dari bukaan, yang memiliki perbandingan peranan sebagai penyangga audio – visual lebih besar dibandingkan peranan sebagai penyaring cahaya, akan menciptakan sense of sacred space jemaat dalam Gereja St. Gabriel.

Kata Kunci: Bukaan Ruang, Gereja Katolik, Sense of Sacred Space.

##submission.additionalFiles##

Diterbitkan

2023-01-09