PENGARUH PERUBAHAN FUNGSI PADA KEASLIAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI BANDUNG STUDI KASUS : GEDUNG TIGAWARNA
DOI:
https://doi.org/10.26593/risa.v6i02.5732.223-239Abstrak
Abstrak - Perkembangan kota Bandung sangat pesat dengan munculnya bangunan-bangunan modern di hampir diseluruh kota Bandung, keadaan ini disebabkan oleh kebutuhan kota yang semakin beragam dan bangunan cagar budaya ikut terkena dampak, karena diubah fungsinya sesuai dengan kebutuhan. Banyak bangunan cagar budaya yang fungsinya berubah namun tidak memperhatikan keaslian bangunannya sehingga kondisinya jadi memprihatinkan. Dari sekian banyak bangunan cagar budaya di Bandung hanya sedikit yang masih terlihat keasliannya walaupun sudah berubah fungsinya. Studi ini akan mengangkat isu pengaruh perubahan fungsi pada keaslian bangunan cagar budaya dengan fokus pada fungsi dan bentuk, dengan kasus studi Gedung Tigawarna. Penelitian ini mengedepankan cara baca baru yang menggabungkan teori Fungsi-Bentuk-Konstruksi dan teori Pelestarian. Gedung Tigawarna, tampak dari luar masih terlihat keasliannya, namun pada pengolahan interior banyak yang sudah berbeda dari aslinya, karena perubahan fungsi dari bangunan rumah tinggal dan kantor menjadi bangunan bank BTPN. Namun bentuk diupayakan dipertahankan keasliannya, antara lain dengan menggunakan material yang sama atau mirip dengan aslinya, baik eksterior maupun interiornya. Manfaat dari penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pengetahuan arsitektur bagi masyarakat, masukan bagi para akademisi dan mahasiswa Arsitektur, juga dapat menjadi masukan bagi pemegang kebijakan dalam menyusun strategi pelestarian bangunan cagar budaya.
Kata-kata kunci : Perubahan fungsi, keaslian, bangunan cagar budaya, Gedung Tigawarna.
##submission.additionalFiles##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Yulia B. Harahap
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.