PRINSIP TOD MULTILEVEL SEBAGAI LANDASAN RENEWAL TERMINAL BUS LEUWIPANJANG

Penulis

  • Andreas Tirta Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan
  • Yohannes Karyadi Kusliansjah Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

DOI:

https://doi.org/10.26593/risa.v6i03.5938.240-257

Abstrak

Abstrak Saat ini Kota Bandung perlu membenahi infrastrukur dan prasarana transportasi umum dalam upaya mempersiapkan kehadiran kereta cepat yang memiliki stasiun utama di Tegal Luar, Kawasan Gedebage. Dengan hadirnya kereta cepat di Kota Bandung, tentu akan mempengaruhi percepatan distribusi penumpang dan barang di dalam kota. Intensitas perpindahan tersebut perlu didukung dengan infrastruktur jaringan transportai yang dapat terintegrasi dengan baik, salah satunya dengan penerapan sistem Transit Oriented Development (TOD) Multi-level di Terminal Leuwipanjang, Bandung. Terminal Leuwipanjang masih menerapkan sistem layanan transportasi single-level, yang berarti belum cukup efisien dan efektif dalam menunjang percepatan layanan transpotasi umum yang direncanakan, terutama transportasi umum berbasis multi-level seperti yang terencana dalam Bandung Urban Mobilty Project. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Desain Terminal Leuwipanjang agar menjadi salah satu TOD yang layak sebagai pendukung Stasium Tegal Luar yang menjadi perhentian kereta cepat Bandung-Jakarta melalui metode eksploratif-analitik-komparatif yang mendukung konsep Multi-Level. Diperoleh kesimpulan mengenai kondisi Terminal Leuwipanjang memerlukan penyesuaian menghadapi kehadiran kereta cepat yang memiliki pintu masuk di Stasiun Tegal Luar, Kawasan Gedebage.

 

Kata kunci: infrastruktur, prasarana transpotasi umum, TOD Multi-Level, Terminal Leuwipanjang

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-07-05